Jumat, 13 Juni 2008

WAWASAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Oleh : Imam Syahbandi

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Dalam pengertian tersebut tersimpul hal-hal pokok bahwa :
- Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan bantuan
- Pelayanan Bimbingan dan konseling dilakukan melalui kegiatan secara perorangan dan kelompok
- Arah kegiatan Bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik untuk dapat melaksanakan kehidupan sehari-hari secara mandiri dan berkembang secara optimal
- Ada empat bidang bimbingan yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
- Pelayanan Bimbingan dan konseling dilaksanakan melalui jenis-jenis layanan tertentu, ditunjang sejumlah kegiatan pendukung
- Pelayanan Bimbingan dan konseling harus didasarkan pada norma-norma yang berlaku
B. Tujuan Bimbingan dan Konseling
- Tujuan umum Bimbingan dan konseling adalah memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi mereka secara optimal.
- Tujuan umum tersebut dijabarkan ke dalam tujuan yang mengarah keefektifan hidup sehari-hari dengan memperhatikan potensi peserta didik
- Lebih khusus lagi, tujuan-tujuan tersebut dirumuskan dalam bentuk kompetensi
C. Fungsi Bimbingan dan Konseling
Pelayanan Bimbingan dan konseling mengemban 4 fungsi, yaitu :
- Fungsi pemahaman
- Fungsi pencegahan
- Fungsi pengentasan, termasuk ke dalamnya fungsi advokasi
- Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
D. Prinsip Bimbingan dan Konseling
Prinsip-prinsip Bimbingan dan konseling berkenaan dengan :
- Sasaran layanan
- Permasalahan yang dialami individu
- Program pelayanan
- Tujuan dan pelaksanaan pelayanan
E. Azas Bimbingan dan Konseling
- Asas-asas Bimbingan dan konseling meliputi :
- Asas kerahasiaan
- Asas kesukarelaan
- Asas keterbukaan
- Asas kegiatan
- Asas kemandirian
- Asas kedinamisan
- Asas keterpaduan
- Asas kenormatifan
- Asas keahlian
- Asas alih tangan kasus
- Asas tut wuri handayani
F. Paradigma
Paradigma Bimbingan dan konseling mengacu kepada pelayanan yang bersifat piko paedagogis dalam bingkai budaya dan religius.
Arah kegiatan Bimbingan dan Konseling
A. Kegiatan Bimbingan dan Konseling
Kegiatan Bimbingan dan konseling diarahkan kepada :
1) Terpenuhinya tugas-tugas perkembangan peserta didik di setiap tahap perkembangan mereka
2) Dalam upaya mewujudkan tugas-tugas perkembangan itu, kegiatan bimbingan dan konseling mendorong peserta didik mengenal diri dan lingkungan, mengembangkan diri dan sikap positif mengembangkan arah karir dan masa depan.
3) Kegiatan bimbingan dan konseling meliputi bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir
B. Pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah
Secara konkrit diarahkan kepada pengembangan berbagai kompetensi peserta didik. Kompetensi yang
akan dikembangkan itu dirumuskan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1) Tugas Perkembangan
2) Bimbingan Pribadi, sosial, belajar, dan karir
3) Kompetensi
4) Materi bimbingan dan konseling
5) Kegiatan bimbingan dan konseling, meliputi : layanan, pendukung, penilaian

C. Kegiatan Bimbingan dan Konseling
Kegiatan Bimbingan dan konseling diarahkan kepada :
1) Terpenuhinya tugas-tugas perkembangan peserta didik di setiap tahap perkembangan mereka
2) Dalam upaya mewujudkan tugas-tugas perkembangan itu, kegiatan bimbingan dan konseling mendorong peserta didik mengenal diri dan lingkungan, mengembangkan diri dan sikap positif mengembangkan arah karir dan masa depan.
3) Kegiatan bimbingan dan konseling meliputi bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir
D. Pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah
Secara konkrit diarahkan kepada pengembangan berbagai kompetensi peserta didik. Kompetensi yang
akan dikembangkan itu dirumuskan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1) Tugas Perkembangan
2) Bimbingan Pribadi, sosial, belajar, dan karir
3) Kompetensi
4) Materi bimbingan dan konseling
5) Kegiatan bimbingan dan konseling, meliputi : layanan, pendukung, penilaian

E. Program Bimbingan dan Konseling
1) Program Bimbingan dan Konseling di sekolah yang perlu disusun adalah program tahunan yang mencakup program semesteran dan laporan bulanan. Laporan bulanan mencakup rekap agenda mingguan yang selanjutnya dijabarkan menjadi agenda kegiatan harian.
2) Unsur-unsur Program Bimbingan dan Konseling meliputi kebutuhan peserta didik, jumlah siswa yang menjadi tanggung jawab guru pembimbing, bidang-bidang bimbingan, jenis layanan dan kegiatan pendukung, volume dan frekuensi layanan, waktu (kapan dan lamanya) kegiatan serta perkiraan penggunaan dana/ prasarana
3) Tahap-tahap pelaksanaan program adalah tahap perencanaan, pelaksanaan, penilaian, analisis hasil penilaian, dan tindak lanjut.
F. Muatan pendidikan budi pekerti pendidikan nilai-nilai dalam Bimbingan dan Konseling
Secara langsung pelayanan Bimbingan dan Konseling memuat materi pendidikan budi pekerti :
1) Budi pekerti diperlukan dalam semua bidang kehidupan, yaitu kehidupan pribadi, social, bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan beragama
2) Program Bimbingan dan Konseling mengadopsi materi pendidikan budi pekerti. Sebagaimana dituntut dalam pencapaian tugas-tugas perkembangan peserta didik.
3) Setiap layanan bimbingan dan konseling mengintegrasikan di dalamnya materi pendidikan budi pekerti, berupa suasana yang menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan dan suasana normatif dalam proses pelayanan. Di samping itu layanan tertentu dalam bimbingan dan konseling dapat dimuati secara khusus materi pendidikan budi pekerti yang dikehendaki. Lebih jauh,pelaksana bimbingan dan konseling di sekolah harus menjadi teladan bagi peserta didiknya.
G. Pengelolaan Bimbingan dan Konseling di Pendidikan Kalimantan
1) Manajemen bimbingan dan konseling di sekolah diselenggarakan oleh suatu organisasi dengan guru pembimbing (di SMP dan SMA) dan guru kelas (di SD) sebagai pelaksana utamanya. Dalam organisasi tersebut selain ada guru pembimbing / guru kelas, ada pula pimpinan sekolah, koordinator bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran/praktik, wali kelas, dan staf administrasi yang masing-masing memiliki perannya sendiri.
2) Pengelolaan bimbingan dan konseling dilengkapi fasilitas yang diperlukan, yaitu ruang kerja, peralatan instrumentasi, peralatan administrasi dan sarana pendukung lainnya.
3) Karena bimbingan dan konseling merupakan sumber / bank data yang mendukung semua kegiatan pembelajaran di sekolah, maka dapat didukung dengan tenaga administratif.
4) Dalam pengelolaan bimbingan dan konseling, kegiatan kepengawasan secara khusus diselenggarakan oleh pengawas sekolah bidang bimbingan dan konseling

5) Pengelolaan yang efektif diarahkan kepada terwujudnya akuntabilitas yang tinggi dari kegiatan bimbingan dan konseling secara menyeluruh dan pengembangannya

1 komentar:

kemik mengatakan...

kaunseling perlu dipraktikkan dalam dunia sebenar